Categories: Kesehatan Masyarakat

Minuman Berpemanis Akan Dikenai Pajak ?, Berikut 5 Dampak Jika Terlalu Banyak Konsumsi Minuman Manis

Pendahuluan

Kabar terbaru datang dari pemerintah Indonesia, yang berencana untuk mengenakan cukai pada Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK). Kebijakan ini bertujuan untuk menekan konsumsi gula masyarakat dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Minuman Berpemanis Dalam Kemasan memang sangat menggoda untuk dikonsumsi (Sumber gambar)

Mengapa Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) Kena Cukai?

Konsumsi MBDK di Indonesia tergolong tinggi. Data menunjukkan bahwa konsumsi gula per kapita di Indonesia mencapai 27,2 kg per tahun, jauh di atas batas aman yang direkomendasikan WHO, yaitu 25 gram per hari. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

Pemerintah berharap dengan mengenakan cukai pada MBDK, harga minuman ini akan naik dan konsumsi gula masyarakat akan menurun. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan menekan biaya kesehatan yang dikeluarkan pemerintah.

Berapa Tarif Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK)?

Pemerintah masih belum mengumumkan tarif cukai MBDK. Namun, beberapa skema tarif telah diusulkan, seperti:

  • Rp 1.500 per liter untuk teh dalam kemasan
  • Rp 2.500 per liter untuk minuman bersoda dan sejenisnya
  • Rp 2.000 per liter untuk minuman berenergi

Dampak Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK):

Kebijakan cukai MBDK diprediksi akan memiliki beberapa dampak, antara lain:

  1. Harga MBDK Naik: Harga MBDK diprediksi akan naik sekitar 10-20% setelah cukai diberlakukan.
  2. Penurunan Konsumsi MBDK: Konsumsi MBDK diprediksi akan menurun, berkisar antara 5-10%.
  3. Peningkatan Konsumsi Minuman Alternatif: Konsumsi minuman alternatif seperti air putih, teh tanpa gula, dan kopi tanpa gula diprediksi akan meningkat.
  4. Peningkatan Pendapatan Negara: Cukai MBDK diprediksi akan menghasilkan pendapatan negara sekitar Rp 3 triliun per tahun.
Pedagang sedang menjual beberapa Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) (sumber gambar)

Pro dan Kontra Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK):

Kebijakan cukai MBDK menuai pro dan kontra. Berikut beberapa di antaranya:

Pro:

  • Meningkatkan kesehatan masyarakat
  • Menekan biaya kesehatan
  • Meningkatkan pendapatan negara

Kontra:

  • Memberatkan masyarakat
  • Memicu inflasi
  • Merugikan industri MBDK

Bagaimana Nasib Industri Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK)?

Pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah untuk membantu industri MBDK beradaptasi dengan kebijakan cukai, antara lain:

  • Bantuan insentif
  • Pelatihan dan edukasi
  • Pengembangan produk minuman rendah gula

Apa yang Terjadi Jika Kita Terlalu Banyak Konsumsi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) ?

Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) memiliki berbagai jenis dan varian rasa (sumber gambar)

Berikut akibat jika kita terlalu banyak konsumsi MBDK :

Dampak Penjelasan
Kesehatan yang buruk Minuman Berpemanis dalam kemasan (MBDK) mengandung gula tambahan yang tinggi. Mengonsumsi terlalu banyak MBDK dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya. Tingginya asupan gula juga dapat menyebabkan penurunan kualitas gigi dan masalah gigi lainnya.
Gangguan Metabolisme Gula dalam MBDK dapat mengganggu metabolisme tubuh. Konsumsi berlebihan gula dapat memicu resistensi insulin dan mengganggu regulasi kadar gula darah. Ini dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan gangguan lain pada sistem metabolik.
Penurunan Asupan Nutrisi Minuman manis dalam kemasan sering kali rendah atau tidak memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat. Menggantikan minuman sehat seperti air putih, jus segar, atau susu dengan MBDK dapat menyebabkan penurunan asupan nutrisi yang penting bagi tubuh. Ini dapat mengganggu keseimbangan nutrisi dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
Ketergantungan pada Gula MBDK cenderung mengandung gula yang tinggi, yang dapat menciptakan kecanduan pada rasa manis. Konsumsi rutin MBDK dapat menyebabkan ketergantungan pada gula dan mengganggu pengaturan nafsu makan. Ini dapat mempengaruhi pola makan secara keseluruhan dan menyebabkan konsumsi makanan yang tidak sehat.
Dampak Lingkungan Produksi MBDK melibatkan penggunaan sumber daya yang besar dan dapat menyebabkan dampak lingkungan negatif. Bahan kemasan plastik yang digunakan dalam MBDK sering kali sulit terurai dan berkontribusi pada masalah polusi plastik. Selain itu, proses produksi MBDK juga dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim.

 

Kesimpulan:

Kebijakan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) merupakan langkah maju dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Meskipun terdapat beberapa pro dan kontra, diharapkan kebijakan ini dapat memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat dan meningkatkan pendapatan negara.

Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, penting untuk mengadopsi pola makan yang sehat dengan mengurangi konsumsi MBDK. Pilihan minuman yang lebih sehat seperti air putih, jus segar, atau susu dapat menjadi alternatif yang baik. Selain itu, penting untuk membaca label nutrisi dan memperhatikan jumlah gula yang terkandung dalam MBDK yang dikonsumsi. Mengurangi konsumsi gula tambahan secara keseluruhan juga dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

Minum air mineral lebih baik daripada minum berpemanis dalam kemasan (sumber gambar)

Selain itu, penting juga untuk menyadari dampak lingkungan dari produksi dan konsumsi MBDK. Mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai dan memilih opsi kemasan yang ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Pilihan lainnya adalah mendukung perusahaan yang berkomitmen untuk produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Kesadaran akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh terlalu banyak minum minuman manis dalam kemasan sangat penting. Dengan mengurangi konsumsi MBDK dan menggantinya dengan pilihan minuman yang sehat, individu dapat memperbaiki kesehatan pribadi mereka dan juga ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan yang lebih baik.

 

 

Muhammad Hafizh Husain

Recent Posts

Hati-hati Jika Balita Terkena Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini menyerang kantung…

1 year ago

8 Cara Menghadapi Cuaca Panas di Tanah Suci

Suhu di Kota Madinah, Tanah Suci, telah mencapai puncaknya dengan mencatat 40 derajat Celsius. Di…

1 year ago

5 Tanda Serviks, Hati-Hati Jika Mulai Merasakannya!

Kanker serviks, yang juga dikenal sebagai kanker leher rahim, merupakan penyakit yang menakutkan bagi banyak…

1 year ago

3 Vaksin Ini Wajib Untuk Jamaah Haji

Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Kesehatannya telah menetapkan persyaratan vaksinasi bagi jemaah haji yang ingin…

1 year ago

Sinergi Kemenkes dan Kemenag Turunkan Angka Kematian

Belajar dari pengalaman pada tahun 2023, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal mencapai 774 orang…

1 year ago

Himbauan Kemenkes Untuk Haji 2024 Pada Haji Armuzna

Menunaikan ibadah haji di Tanah Suci merupakan impian setiap umat Muslim. Perjalanan spiritual ini membutuhkan…

1 year ago