Talasemia merupakan penyakit kelainan darah yang diturunkan secara genetik. Penyakit ini menyebabkan tubuh kekurangan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, penderita talasemia mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah.
Talasemia dapat muncul sejak lahir (talasemia mayor) atau baru terlihat saat dewasa (talasemia minor). Gejala talasemia bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.
7 Tanda Penderita Talasemia
Berikut 7 tanda penderita talasemia yang perlu diwaspadai:
-
Kulit Pucat dan Kekuningan,
Kulit pucat dan kekuningan merupakan tanda umum anemia, termasuk talasemia. Hal ini disebabkan oleh kekurangan sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, kulit kekurangan pasokan oksigen dan tampak pucat. Selain itu, penghancuran sel darah merah yang berlebihan pada penderita talasemia dapat menyebabkan penumpukan bilirubin, zat kuning yang menyebabkan kulit dan bagian putih mata menguning.
-
Mudah Lelah dan Lemah,
Penderita talasemia sering merasa mudah lelah dan lemah. Hal ini disebabkan oleh kekurangan sel darah merah yang membawa oksigen ke otot. Akibatnya, otot kekurangan energi dan mudah lelah. Gejala ini dapat semakin parah saat melakukan aktivitas fisik.
-
Sesak Napas,
Sesak napas merupakan tanda kekurangan oksigen dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh kekurangan sel darah merah yang membawa oksigen ke paru-paru. Akibatnya, paru-paru kekurangan oksigen dan menyebabkan sesak napas. Gejala ini dapat semakin parah saat melakukan aktivitas fisik atau berada di tempat yang tinggi.
-
Demam,
Demam merupakan tanda tubuh sedang melawan infeksi. Penderita talasemia lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya melemah. Demam dapat disertai dengan gejala lain seperti batuk, pilek, dan sakit kepala.
-
Pembengkakan Perut,
Pembengkakan perut merupakan tanda penumpukan cairan di dalam rongga perut. Hal ini disebabkan oleh kerusakan hati dan limpa yang disebabkan oleh penumpukan zat besi akibat penghancuran sel darah merah yang berlebihan. Gejala ini dapat disertai dengan rasa nyeri dan tidak nyaman di perut.
-
Pertumbuhan Terlambat,
Penderita talasemia, terutama talasemia mayor, sering mengalami pertumbuhan terlambat. Hal ini disebabkan oleh kekurangan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Gejala ini dapat terlihat pada anak-anak dengan pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
-
Tulang Rapuh,
Penderita talasemia, terutama talasemia mayor, sering mengalami tulang rapuh. Hal ini disebabkan oleh penumpukan zat besi di tulang yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan mudah patah. Gejala ini dapat terlihat pada anak-anak dengan riwayat patah tulang yang sering.
View this post on Instagram
Cara Mencegah Talasemia
Cara Mencegah Talasemia | Keterangan |
---|---|
Pemeriksaan genetik sebelum menikah | Pemeriksaan genetik dapat dilakukan untuk mengetahui apakah Anda atau pasangan Anda membawa gen talasemia. Jika kedua pasangan membawa gen talasemia, ada kemungkinan anak mereka akan menderita talasemia. |
Konseling genetik | Konseling genetik dapat membantu Anda memahami risiko talasemia dan pilihan yang tersedia. |
Diagnosis prenatal | Diagnosis prenatal dapat dilakukan untuk mengetahui apakah janin menderita talasemia. |
Transfusi darah dan terapi kelasi besi | Transfusi darah dan terapi kelasi besi dapat membantu mengobati talasemia. |