Asma merupakan penyakit kronis yang menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan. Hal ini dapat mengakibatkan sulit bernapas, batuk, mengi, dan sesak napas. Asma dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada anak-anak.
Mengenali gejala asma sedini mungkin sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Berikut adalah 5 gejala asma yang perlu diwaspadai menurut Kementerian Kesehatan RI:
Sesak napas merupakan gejala asma yang paling umum. Sesak napas dapat dirasakan seperti dada tertekan, sulit menarik napas, dan merasa seperti kehabisan napas. Gejala ini biasanya lebih parah saat malam hari atau saat beraktivitas fisik.
Batuk merupakan gejala asma yang umum lainnya. Batuk asma biasanya kering dan persisten, dan dapat memburuk di malam hari atau saat beraktivitas fisik. Batuk asma juga dapat disertai dengan dahak bening atau kental.
Mengi adalah suara desisan yang terdengar saat bernapas. Suara ini disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan akibat peradangan. Mengi biasanya terdengar saat menghembuskan napas, tetapi juga bisa terdengar saat menarik napas.
Nyeri Dada merupakan gejala asma yang umum. Gejala ini dapat dirasakan seperti ada sesuatu yang menekan dada, dan dapat membuat sulit untuk bernapas.
Kesulitan bicara pada penderita asma terjadi ketika aliran udara keluar dari paru-paru terhambat karena penyempitan saluran pernapasan. Hal ini dapat membuat suara menjadi lemah, serak, atau terputus-putus saat berbicara.
Selain gejala-gejala di atas, asma juga dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti:
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala asma di atas, penting untuk segera menemui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pengobatan asma biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan, seperti inhaler, dan perubahan gaya hidup, seperti menghindari pemicu asma.
Meskipun asma tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah dengan cara:
Tips | Penjelasan |
---|---|
Menghindari pemicu asma | Pemicu asma dapat berupa alergen, seperti debu, bulu hewan, dan serbuk sari, atau iritan, seperti asap rokok dan polusi udara. Menghindari pemicu asma dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan serangan asma. |
Menjaga kebersihan rumah | Menjaga kebersihan rumah dapat membantu mengurangi jumlah alergen di udara, seperti debu dan tungau debu. |
Berhenti merokok | Merokok adalah pemicu asma yang umum. Berhenti merokok dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan serangan asma. |
Rutin berolahraga | Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan paru-paru dan mengurangi frekuensi dan keparahan serangan asma. |
Menjaga berat badan ideal | Obesitas adalah faktor risiko asma. Menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan serangan asma. |
Mendapatkan vaksinasi flu | Vaksinasi flu dapat membantu mencegah infeksi flu, yang dapat memicu serangan asma. |
Asma merupakan penyakit kronis yang dapat menyerang siapa saja. Mengenali gejala asma sedini mungkin dan mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengendalikan penyakit ini dan meningkatkan kualitas hidup.
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini menyerang kantung…
Suhu di Kota Madinah, Tanah Suci, telah mencapai puncaknya dengan mencatat 40 derajat Celsius. Di…
Kanker serviks, yang juga dikenal sebagai kanker leher rahim, merupakan penyakit yang menakutkan bagi banyak…
Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Kesehatannya telah menetapkan persyaratan vaksinasi bagi jemaah haji yang ingin…
Belajar dari pengalaman pada tahun 2023, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal mencapai 774 orang…
Menunaikan ibadah haji di Tanah Suci merupakan impian setiap umat Muslim. Perjalanan spiritual ini membutuhkan…