Diabetes tipe 2 merupakan bentuk diabetes yang paling umum dan biasanya terjadi pada orang dewasa, meskipun bisa juga dialami anak-anak dan remaja. Kondisi ini ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius jika tidak ditangani dengan baik.
Ada beberapa tanda-tanda peringatan diabetes tipe 2 yang harus diwaspadai. Tanda-tanda ini mungkin tidak selalu muncul secara bersamaan, dan beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali. Namun, jika Anda mengalami salah satu dari tanda-tanda ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Ketika ada kelebihan glukosa dalam darah, seperti pada diabetes tipe 2, ginjal tidak mampu menangani semuanya dan harus mengeluarkan sebagian dari darah dan masuk ke urine. Hal ini menyebabkan produksi urine lebih banyak dan peningkatan frekuensi serta urgensi buang air kecil, yang disebut poliuria. Adanya glukosa berlebih juga bisa menyebabkan urine berbau manis. Hal ini paling umum terjadi pada kasus diabetes tipe 2 tahap lanjut.
Rasa haus yang berlebihan atau yang disebut polidipsia adalah gejala utama diabetes tipe 2 lainnya. Lagi pula, dengan meningkatnya buang air kecil, dehidrasi bisa terjadi, menurut Mayo Clinic. Untuk mencoba mengatasinya, tubuh menggunakan rasa haus untuk mendorong Anda melakukan rehidrasi.
Pada penderita diabetes tipe 2, tubuh tidak mampu menggunakan insulin dengan baik untuk membantu glukosa masuk ke dalam sel. Akibatnya, sel-sel di seluruh tubuh kekurangan energi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik. Dalam upaya untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan sel, tubuh meningkatkan rasa lapar. Rasa lapar yang berlebihan atau polifagia adalah tanda umum diabetes. Ini berbeda dengan sekedar keinginan untuk makan. Polifagia terjadi ketika Anda memiliki nafsu makan bahkan setelah Anda makan dalam jumlah yang cukup.
Selain terus merasa lapar, penderita diabetes tipe 2 juga bisa mengalani rasa lelah yang terus-menerus. Namun, banyak orang merasa lesu tidak menyadari bahwa kelelahan kronis yang mereka alami berkaitan dengan masalah gula darah. Ketika glukosa dari makanan Anda tidak dapat masuk ke dalam sel, sel Anda tidak dapat menghasilkan energi, sehingga Anda merasa lelah sepanjang waktu.
Penurunan berat badan tiba-tiba dapat menjadi tanda diabetes tipe 2, terutama jika tidak disengaja. Hal ini terjadi sebagian karena tubuh Anda mencari energi atau bahan bakar (seperti glukosa), dan tubuh memecah sel otot untuk mendapatkannya. Tanpa sumber glukosa yang konstan dalam sel Anda, jaringan otot akan menyusut. Sehingga, ini membuat Anda kehilangan berat badan. Hal ini terutama terlihat pada diabetes tipe 1. Penurunan berat badan yang parah dan tidak diinginkan paling sering terjadi ketika diabetes tipe 2 tidak terdeteksi dalam waktu lama, menurut penelitian. Sebab, kebanyakan penderita diabetes tipe 2 awalnya kelebihan berat badan.
Seiring waktu, paparan kadar gula darah tinggi dalam waktu lama dapat merusak saraf di seluruh tubuh melalui kondisi yang disebut neuropati diabetik. Beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala kerusakan apa pun, sementara yang lain mungkin merasakan mati rasa, kesemutan, atau nyeri pada ekstremitas. Neuropati diabetik biasanya dimulai di kaki dan kemudian berkembang ke atas. Kondisi ini paling umum terjadi pada orang yang menderita diabetes tipe 2 selama 25 tahun atau lebih, tetapi juga dapat terjadi pada orang yang menderita pradiabetes.
Jika kadar glukosa darah Anda tetap tinggi, cairan mungkin diambil dari jaringan Anda untuk tujuan pengenceran, termasuk cairan dari lensa mata Anda. Hal ini mungkin memengaruhi kemampuan Anda untuk fokus. Selain itu, kapiler kecil yang menuju ke mata Anda menjadi rusak akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul berbahaya yang diproduksi oleh penderita diabetes dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Inilah sebabnya mengapa antioksidan sangat penting bagi siapa saja yang mengidap penyakit ini. Antioksidan membantu menetralisir radikal bebas.
Beberapa penderita diabetes tipe 2 memiliki bercak kulit gelap di lipatan dan lipatan tubuhnya. Ini biasanya muncul di ketiak, leher, buku jari, dan selangkangan. Hampir terlihat seperti daki, tetapi tidak bisa hilang meski dicuci dengan sabun. Kulit yang menghitam ini terkadang terlihat seperti beludru karena teksturnya bergelombang. Bisa juga muncul kutil di sekitar area hiperpigmentasi yang gelap ini.
Mudahnya infeksi muncul juga bisa menjadi tanda-tanda diabetes tipe 2. Hal ini karena bakteri dan jamur berkembang biak lebih cepat ketika kadar gula darah meningkat. Kelebihan glukosa dalam urine dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.
Menurunnya kesehatan mulut adalah gejala lain dari diabetes tipe 2. Peningkatan kadar gula darah dapat meningkatkan risiko radang gusi, penyakit periodontal, dan peradangan di mulut. Setiap luka di mulut juga bisa sembuh dengan lambat.
Akibat | Penjelasan |
---|---|
Komplikasi Jangka Pendek | Jika tanda-tanda diabetes tipe 2 tidak ditangani, Anda berisiko mengalami komplikasi jangka pendek seperti hiperglikemia (tingginya kadar gula darah), ketoasidosis (keton yang berlebihan dalam darah), dan hipoglikemia (rendahnya kadar gula darah). Kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan memerlukan perhatian medis segera. |
Komplikasi Jangka Panjang | Diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kerusakan saraf (neuropati), kerusakan mata (retinopati), luka yang sulit sembuh, dan masalah kesehatan lainnya. Komplikasi-komplikasi ini dapat mengurangi kualitas hidup dan mengancam kehidupan jika tidak ditangani dengan baik. |
Penurunan Kualitas Hidup | Membiarkan tanda-tanda diabetes tipe 2 tanpa penanganan yang tepat dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup. Gejala seperti kelelahan, sering buang air kecil, haus berlebihan, dan berat badan yang sulit dikontrol dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan merusak kesejahteraan secara keseluruhan. |
Peningkatan Biaya Perawatan Kesehatan | Diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol membutuhkan perawatan kesehatan yang intensif dan berkelanjutan. Ini termasuk pemeriksaan rutin, obat-obatan, diet khusus, dan mungkin juga perawatan tambahan seperti insulin. Membiarkan tanda-tanda diabetes tipe 2 tanpa penanganan yang tepat dapat menyebabkan peningkatan biaya perawatan kesehatan dan beban finansial yang lebih besar. |
Risiko Kematian | Jika diabetes tipe 2 tidak ditangani dengan baik, risiko kematian akibat komplikasi yang terkait dengan penyakit ini akan meningkat. Komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, atau gagal ginjal dapat mengancam kehidupan. Oleh karena itu, penanganan tepat dan pengelolaan diabetes tipe 2 sangat penting untuk mengurangi risiko kematian. |
Deteksi dini diabetes tipe 2 sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Jika Anda mengalami salah satu dari tanda-tanda peringatan di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Perawatan diabetes tipe 2 biasanya melibatkan perubahan gaya hidup, seperti diet sehat, olahraga teratur, dan kontrol gula darah. Dalam beberapa kasus, pengobatan mungkin juga diperlukan.
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini menyerang kantung…
Suhu di Kota Madinah, Tanah Suci, telah mencapai puncaknya dengan mencatat 40 derajat Celsius. Di…
Kanker serviks, yang juga dikenal sebagai kanker leher rahim, merupakan penyakit yang menakutkan bagi banyak…
Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Kesehatannya telah menetapkan persyaratan vaksinasi bagi jemaah haji yang ingin…
Belajar dari pengalaman pada tahun 2023, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal mencapai 774 orang…
Menunaikan ibadah haji di Tanah Suci merupakan impian setiap umat Muslim. Perjalanan spiritual ini membutuhkan…